Anakku Tercinta,
Seperti baru kemarin rasanya ketika tangan
kecilmu berada di genggaman kami. Kami masih dapat membayangkan wajahmu
ketika baru dapat berjalan. Tetapi waktu adalah perampok, mencuri
saat-saat kamu tumbuh. Kami dapat melihat sekarang, kamu sudah dewasa.
Bagaimana bisa terjadi dimana rasanya baru kemarin kami mengantarkanmu
di hari pertamamu masuk sekolah?
Kami melihat kamu begitu cemas
menghadapi masa depanmu. Dan kami merasa cemas juga, bukan karena kamu
tidak akan sukses, tapi karena kami harus melepaskanmu. Kami harus
merelakanmu memilih jalan yang kamu pilih. Ketahuilah bahwa kami di
sini jika kamu membutuhkan nasehat kami. Kami harap kamu masih sudi
untuk bertanya. Ketahuilah bahwa kami menginginkan yang terbaik
untukmu, tetapi bagaimanapun kamu harus memutuskan sendiri.
Sejak
kamu lahir, kami telah dipenuhi oleh mimpi-mimpi akan tempat yang kan
kamu kunjungi, dan orang-orang yang akan kamu temui. Menyadari bahwa
suatu saat, kamu akan pergi mencari pengalamanmu sendiri. Bawalah
bersamamu cinta kami. Membuatmu nyaman ketika kamu sedang resah. Bawalah
harapan kami bersamamu. Semoga dapat menjadi keberanian di saat kamu
menghadapi kekalahan. Bawalah segala cahaya yang kami punya. Semoga
dapat menjadi penerang jika kamu mengalami kegelapan.
Ini adalah
proses dari kehidupan dan tujuan hidup kita. Kami diberkahi dalam
segala hal, tapi kamu, anak kami, Arel, telah menjadi berkah terbesar
buat kami. Kami akan selalu di sini menyayangimu.
Ayah Bunda mu,
Kami Masih Dapat Membayangkan Wajahmu
08.45 |
Label:
surat cinta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar